Ada apa dengan malam? Berdiri dan berjalan aku ingin mengetahuinya. Mereka tidak menyukai hitam, gelap, titik hitam berada pada dikehidupan. Mereka menyalakan cahaya lilin, menemukan elektrik, menerangi gelap gulita. Mereka merasa takut. Benak penuh bayangan hinggap membuat kalut. Gelisah mempertanyakan bayangan dikepala. Menakutkan hati, namun mengapa mata terpejamkan. Sinaran itu menyilaukan dan gelap tak meninggalkan gelap. Tanpa diketahui sesungguhnya gelap masih ada. Masih meliputi cahaya. Gelap tak meninggalkan terang.
Ruang tak dapat ada tanpa gelap. Begitu juga cahaya tak ada tanpa gelap. Siang tak tak ada tanpa malam. Aku terlihat karena gelap. Aku ingin selalu ada gelap di hati dan di isi kepala. Aku tak perlu cahaya, silauan mengganggu. Mengalutkan mata dan ketakutan menjadi nyata. Aku menyukai kegelapan. Terang itu banyak kepalsuan, dan meletihkan gerakan ku. Langkah kaki ku dipaksa untuk realistis. Aku masih senang dalam kegelapan, petunjuk-petunjuk itu lebih nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar