Jumat, 24 Mei 2013

Kebenaran Dalam Kopi

Kemurnian dalam hitam kopi, gelap, pekat. Bukan gagasan, itu petunjuk menuju kebenaran.

Aku seduh kopi malam. Hampir tiap malam mendapatkan rasa. Apa ku rasa? Pahit. Sejalan hidup lebih  pahit tapi bukan di lidah. Di bayangan menakuti. Bukan itu, dan bukan apapun. Ku cium sebelum ku seruput. Rupa ku dalam kopi terlihat. Tak bisa air bening ku melihat wajah. Rupa ku gelap. Aku mampu menatap bayangan semu dalam kopi. Ingat ku pernah tanyakan kepada kepada teman. "Bagaimana menjernihkan gelas berisi keruh minuman?" Di malah menganggap ku imajinasi, menghilangkan maksud apa sedang dipertanyakan. Aku diam. Ku perhatikan debat nya sangat semangat. Bagaimana aku menjawab. Setiap jawaban pasti tak pernah di dengar. Walau di saat ada kebenaran tak perduli. Aku perhatikan saja.

Hampir sudah lima belas menit aku dengar. Pertanyaan sepele bagaimana air keruh dapat jernih dengan cepat?" Mengapa harus diperdebatkan dengan panjang. Sejauh ini, aku belum memberikan jawabannya. Aku tak mau memberi jawabannya. Semua jawaban sia-sia. Biarkan saja dia mencari. Aku pernah menjadi seperti dia. Aku tak butuh bantuan agar bisa menjawab. Aku berhasil untuk menjawab dari pertanyaan itu dan aku kembangkan kembali dalam pikiran ku sendiri. Memang begitu. Aku tahu sifat dia. Dia sama dengan aku. Kalau saja dia mengatakan tidak tahu. Aku membantu untuk menjawab dan pasti aku memberikan jawaban benar-benar jawaban. Untuk apa aku membuat pertanyaan tidak masuk akal. Ku sudah masuki semua pemikiran manusia. Disebabkan aku sering mendengar, dan selalu belajar. Membaca ku kuat. Dalam remang mobil, ruang, dan aku masih dapat membaca.

Aku masih mendengar. Tanpa satupun jawaban terjawab olehnya. Bagaimana aku ingin menjawab, kala dia bicara. Sabar ku mendengar. Dia tidak tahu, aku suka mendengar. Suara manusia dapat terbaca, terasa, ter reka, siapa dirinya dapat dari suara. Dia tidak menjawab pertanyaan ku, namun dia memberikan tentang dirinya pada ku. Aku merasa suara-suaranya bagai musik. Setiap suara menawarkan keindahan. Setiap musik punya ciri tersendiri. Musik ku dengar sekarang tentang isi hati, pikiran. Termasuk orang idealis orang ini. Aku menyukai sifat dari suaranya. Aku tidak berkata banyak saat itu. Dengar dan mendengar, keindahan musik alami hidup manusia adalah suara manusia.

Kali ini waktu berbeda. Teman lainnya datang tiba-tiba. "Ada apa?" Tanya ku. Setelah jauh pembicaraan ia sulit bagaimana memecahkan masalahnya. Jawab ku sederhana, dan justru bertanya,"bagaimana membuat jernih kopi dengan cepat?" Ia bingung. Jawabnya,"saya tidak bisa sulap, dan tidak punya kemampuan tinggi." "Ini hanya cara. Bukan sulap." Ia kira ilmu apa? Pikiran manusia lebih dari pada penipuan sulap. "Ini benar, kalau tidak percaya ambil minuman kopi." Ucap ku. Percaya tidak percaya, ternyata ia lakukan. Setelah diambil, aku ambil tangannya keatas kopi nya baru saja di seduh. Baru setengah menit ia merasa panas."Ini air jernihnya." Jawab ku. Wajah terasa sakit dan tersenyum. "Jadi bagaimana dengan maksudnya?" Tanya ku lagi. Ia hanya tersenyum dan mendengar ku. "Bahwa manusia harus tutup matanya, tutup kuping nya, tutup mulutnya, tutup hidungnya, tutup lubang rasanya. Manusia akan tahu kebenaran. Dengan mudah mendapatkan kemurnian, kebenaran."

Jawaban ku di sambut kembali dengan pikiran burunya, dengan bertanya,"aku sudah menahan marah namun, tidak dapat tertahan rasa marah ini. Lalu bagaimana?" "Rasa panas tadi di atas kopi panas sama dengan marah dalam hati. Memang begitu. Karena masalah ada di dalam mestilah disadari. Banyak yang kita tidak disadari. Manusia selalu refleks. Dirinya tidak di kontrol, disadari. Rasa marah harus disadari. Karena jika sedikit panas saja kemarahan dapat meluap. Jadi hindari pemicu." Aku sarankan begitu. Hindari marah sebelum marah. 

Kopi di cangkir panas menunjukkan bayangan wajah, kemurnian air, menunjukan kebenaran tersembunyi.

Minggu, 19 Mei 2013

Manusia Meramal


Mengetahui apa-apa akan terjadi adalah karya terbesar dari kesadaran manusia dimasa sekarang.  

Ramalan, penuh metode untuk mengetahui tentang kehidupan. Pada dasarnya semua makhluk mengetahui tentang apa yang akan terjadi. Terlihat dari seekor nyamuk yang tiba melompat sebelum dipukul. Terlihat dari semut yang banyak merayap tanpa diketahui di tembok. Secara rasional manusia tidak menangkap apa pun, sebab dikatakan hujan cuaca sangat cerah. Namun tidak bagi semut yang begitu banyak jumlahnya,  tahu apa yang akan menyulitkannya. Ternyata pada kebesokan harinya hujan turun sangat keras sekali. Dari pristiwa itu dapat diamati bahwa setiap makhluk mampu untuk mengetahui.

Bagaimana dengan manusia? Pertanyaan pasti muncul untuk menguji apakah manusia lebih dari semua makhluk. Terasa aneh manusia tidak dapat mengetahui apa yang akan terjadi. Pengetahuan manusia tidak diberikan namun ada di dalam. Apakah itu yang ada di dalam diri manusia? Apa yang ada dalam diri manusia? Jawabannya adalah Jiwa.

Jiwa lebih bersifat universal, dapat berhubungan dengan alam semesta. Secara mitologi saya meyakini bahwa alam semesta adalah jiwa, dan itu terdapat pada setiap manusia. Terdapat pada binatang dan tumbuhan adalah jiwa terkaitan. Alam semesta memiliki kekuatannya masing-masing sehingga ada bersifat potensi dan sudah menjadi aktif. Memang sangat sulit sekali menjadikan hidup tidak hubungkan dengan alam semesta. Ruang lingkup manusia menjadi dapat berkembang bila potensi tersebut menjadi aktif. Faktor lebih dominan bahwa manusia tidak dapat mengaktifkannya karena tidak memiliki pengetahuan. Karena adanya dapat tertutupi pula dengan pengetahuan yang keliru. Lebih dari yang dibayangkan bahwa manusia dapat melakukan segalanya, manusia dapat mengetahui takdir kehidupannya. Perjalanan apa saja yang mesti dilakukannya. Karena potensi untuk mengetahui terhalang oleh pengetahuan yang keliru maka pengetahuan juga dapat membukanya.

Ada yang mengatakan memerlukan guru spiritual. Bagi kebanyakan manusia sebenarnya secara sadar mengetahui apa saja yang akan terjadi, dikarenakan banyak kebohongan-kebohongan dari setiap padangan bayangan di isi kepala, maka perlu bantuan dari guru spiritual untuk memurnikan. Guru spiritual hanya membimbing dan meneguhkan dalam menjalani kondisi perasaan dan pikiran. Apa pun bisa saja terjadi dalam kondisi pemurnian. Biasanya secara intelektual dan emosional bangkit dengan tiba-tiba. Guru spiritual meyakinkan bahwa perasaan dan pikiran ini adalah kotoran secara rohani. Efek dari pemurnian menjadikan kemestian agar dapat dipecahkan melalui dialog antara murid dan guru.

Intelektual pada kepala manusia hanyalah batasan yang mesti ditenangkan, tutuplah mata perhatikan apa yang terlihat. Tenangkan dengan menghirup nafas. Memang bahasa menyulitkan dalam mengungkapkan kejiwaan manusia. Tenang bisa sematkan pada air di danau sehingga sekeliling alam yang disekitarnya terlihat. Pembersihan dari kesalahan-kesalahan kecil sebenarnya dapat membantu manusia dalam meramal. Pelajaran tentang probabilitas penting, pelajari metode ramalan juga penting. Dapat diketahui karena manusia adalah cermin dapat melihatnya.

Malam tak mengetahui dirinya. Malam tertutupi agar terlihat. Sedang sinaran membuka agar tertutup dan tak terlihat.

Sabtu, 18 Mei 2013

Intuisi Dalam Bertaruh


Mata tertutup tiba gambaran deras memberi bayang-bayang terjadi, dan sangat kuat sekali nampak dibenak.

Ramalan dapat berasal dari mimpi. Tiba-tiba ada namun hal itu terjadi tanpa dipinta. Hal itu termasuk pertanda. Aku mengalami secara tiba-tiba dipandangan muncul sesuatu. Kemunculannya tanpa dipinta dan kuat sekali dihadapan mata. Sehingga kemana pun aku pergi pandangan itu ada. Namun intuisi dalam keadaan sedang berlangsung. Orang biasa menyebutnya pandangan dalam bahasa Ingris vision diterjemahkan dapat mengetahui apa saja terjadi. Harus diingat juga ada keterbatasan, karena info di dalam pikiran kadang penuh dengan pemikiran-pemikiran. Rehat sejenak penting sekali untuk mengetahui kebenarannya.

Vision terhadap masa depan tak terditeksi. Spekulasi dalam pikiran pun dikerahkan untuk mengetahui masa depan. Hasilnya banyak kegagalan dan jauh dari pemikiran itu sendiri. Teman ku ada yang bertaruh untuk judi bola, ternyata apa yang dipikirkan bukan kesuaian. Sekali lagi dilakukan untuk memenangi pertaruhan permainan justru banyak kalahnya. Mengapa? Alasannya sederhana, masih memakai pemikiran bersifat pengolahan secara matematis, logis. Sebab, banyak diluar analisis yang belum masih diperhitungkan walau pun sudah dengan detail. Penjudi sering sekali menggunakan pemikiran logis, matematis, dengan demikian dapat diperkirakan tingkat permainan dimenangkan 70%. Berkali-kali hal ini dipakai ternyata diantaranya banyak kegagalan. Mereka dengan mengatakan secara jelas,”ada sesuatu yang tidak bisa diprediksi.”

Disetiap kekalahan pasti ada kekeliruan, dengan anggapan ramalan hanyalah ramalan. Walaupun secara arti ramalan sesungguhnya tidak memakai analisa logis, atau pun matematis. Semua bersifat spekulatif dan diyakini karena sebelumnya terbukti. Apakah dengan meramal dapat mengetahui kemenangan? Aku telah menguji dalam pertaruhan di dalam permainan sepak bola.

Pertaruhan 300ribu rupiah, dan itu saya menggunakan probalitas. Uang yang saya mainkan tidak sekaligus, karena ada beberapa pertandingan saya pisahkan. Dalam pertandingan pertama saya bernafsu untuk memenangkannya. Sehingga saya hanya memegang tim yang terlihat kuat . Taruhan pun didealkan dengan berharap menang dengan skor telak. Ternyata permainan diluar dari perkiraan. Ini mencerminkan apa anggapan  dapat kemenangan dengan mudah malah sebaliknya.

Waktu itu saya kalah 100ribu rupiah.  Permainan bola lainnya saya pertaruhkan lagi, kali ini saya menggunakan metode berlainan bukan hanya menggunakan kekuatan tim diatas kertas namun ditambah lagi dengan ramalan. Cukup sangat mistis bila didengar menggunakan ramalan, namun hal tersebut sangat sederhana sekali. Metode ramalan ini cukup bermodalkan ketenangan. Setelah pertandingan selesai saya mendapatkan uang dua kali lipat dan menutup kerugian sebelum.

Pada pertandingan selanjutnya saya menggunakan metode ketenangan lagi tanpa egois dan bertaruh dengan semangat. Percobaan kedua kali ini berhasil dan saya mendapatkan uang. Satu malam biasanya ada beberapa pertandingan sepak bola. Pada pertandingan terakhir saya menggunakan metode yang sama, ternyata uang saya berubah menjadi tiga kali lipat, dengan nilai 450ribu.

Bila Anda tertarik akan judi pastinya Anda mempunyai cara tersendiri untuk memenangkan pertandingan. Saya sarankan bila bermain secara logis, dan matematis, masih terlalu dini untuk memenangkan pertandingan. Sebab, banyak faktor eksternal yang belum terditeksi oleh pikiran. Nyatanya orang yang selalu kalah adalah orang yang yakin, disebabkan otak kiri sebagai kalkulasi dan otak kanan sebagai hayalan masih masih dikunci oleh ego yang bernama keyakinan. 

Anda berharap besar sehingga menjadikan Anda meyakini satu keputusan atas pertaruhan adalah konyol. Dimana pun keyakinan adalah bersifat subyektif dan sulit mendapat informasi secara intuitif. Manusia pasti memiliki keyakinan dan optimistis, kebanyakan dari mereka terlihat serakah. Akibatnya wajar kesalahan-kesalahan besar yang sulit dijadikan pelajaran. Karena contoh dari pelajaran jangan menggunakan pertaruhan yang besar. Bila yang kail kecil bisa dapatkan ikan besar mengapa harus dengan kail yang besar. Pada umumnya Anda harus realistis, kail yang besar untuk ikan yang besar. Anda juga harus belajar melatih intuisi Anda agar pilihan Anda tepat.

Pikiran butuh diistirahatkan, dan santai untuk mendapati kebenaran yang akan terjadi. Santai dan santai, maka akan muncul, melihat. Lakukan dengan menyenangkan.

Jumat, 17 Mei 2013

Petanda Mimpi

Mimpi pagi ini tidak menyenangkan. Aku lihat kamar belakang keluar air. Teriak orang yang aku tidak kenal mewarnai. Air membawa tanah dari bawah lantai. Terbangunlah aku dengan ada teriak orang asing tiba-tiba. Jeritan tak pernah aku dengar sebelum. Mimpi buruk membangunkan aku dari dingin pagi ini. Setelah terbangun aku langsung melihat kamar dibelakang ternyata tidak ada apa-apa. Kondisi mental tidak begitu baik. Beberapa hari ini aku tidak berniat untuk makan. Tadi malam hanya minum air putih saja. Indera perasa sudah aktivasi lagi. Perasa ku mulai mengetahui apa yang akan terjadi dikarenakan tidak makan. Pikiran ku sebenarnya instropeksi tentang kondisi diri sendiri. Apa tujuan ku melakukan ini semua? Aku ingin mendapatkan uang lebih banyak.

Mimpi kali ini silih berganti dengan tempat-tempat asing yang aku sendiri tidak bisa digambarkan dengan jelas. Ada pembimbicaraan aku tidak mengerti bahasa mana. Aku dalam mimpi ini tidak bisa berbicara selain mengamati saja. Teriakan keras membangunkan aku. Tak ada suara untuk menanggapinya. Sebelum suara itu histeris air sudah ada dalam kamar belakang. Isi kamar berisi buku-buku. Air keluar dari kamar. Aku khawatir air membasahkan buku-buku. Karena teriakan bangun tidur ku tersentak membuka mata. Mimpi yang buruk.

Terdengar suara di atas rumah adanya gesekan. Ditalang rumah ini terdengar orang sedang membersihkan. Mungkin suara diluar sana mempengaruhi mimpiku. Aku tidak perdulikan selain urusan pagi ini dengan mandi dan mencuci pakaian. Di sore hari cuaca mendung, sekilas air hujan tanpa lebat, setelah beberapa menit deras air hujan. Awal mulanya biasa saja menanggapi sudah sering dan tidak ada masalah. Tidak ada lima menit berlangsung bocor rumah di dapur, itu biasa sering terjadi. Semakin lama lebat air hujan membuat banjir di belakang rumah. Tepatnya di daerah dapur. Air jatuh tidak biasanya. Ini sepertinya ada penutupan langsung. Aku keluar dan melawati tempat tentang dengan rumah yang baru dibangun ternyata benar. Talang belakang menuju kebelakang ke sisi kanan tempat tanah kosong kini ditutup. Pagi dengan mimpi buruk adalah benar.

Doa di malam hari biasa aku selalu dialog dengan jiwa ku. Terima kasih dalam doa ku kepada jiwa ku. Karena petunjuk tidak mungkin didapatkan bila saja tidak ada komunikasi antara jiwa dan kesadaran. Dialog kepada diri sendiri sendiri adalah pujian bahwa telah membantu jasad menyelamatkan hidupnya. Sedikit sekali jasad berkomunikasi dengan jiwa, sedikit pula petunjuk pada diri sendiri untuk dapat menyadari. Jiwa pengetahuan luar biasa, menghasilkan intelektual, emosional. Pengolahan jiwa membutuhkan konsistensi. Membutuhkan kerelaan mengosongkan perut, pikiran, perasaan. Jiwa dapat dijadikan sumber petunjuk untuk mendapatkannya memerlukan pengorbanan diri juga waktu yang panjang.

Bermimpi sering aku pesan jika kondisi pikiran tidak mendapatkan jalan keluar. Istirahatlah aku dengan rilex. Masalah dengan tiada ada titik temu aku tenangkan dan serahkan kepada mimpi. Sering kali mimpi memberikan gambaran yang menurut ku tidak sesuai dengan penyelesaian yang aku mau. Contoh dalam kondisi keinginan bagaimana mendekati seseorang dan di dalam mimpi diberikan gambaran perpisahan. Pada kondisi itu berarti untuk beberapa lama tidak dapat disatukan. Jangan harap bisa dipersatukan sebab kondisi atau waktu yang tidak sesuai.


Waktu tidak sesuai? Semua wujud memiliki waktu. Tidak ada yang selamanya. Ada waktu pertemuan dan ada waktu perpisahan. Gambaran dalam mimpi mengajarkan bahwa untuk waktu tertentu adanya perpisahan. Bila bersatu pasti mengalami konflik yang tidak terbayangkan sebelumnya. Secara intelektual pasti akan menentang dengan prinsip bahwa manusia berhak melakukan segalanya. Prinsip eksistensi manusia memang benar, namun ada kebenaran lain membuat eksistensi harus selaras dan menyesuaikan. Manusia mengetahui tentang apa saja yang terjadi, namun tertutupi oleh ego bahwa segalanya dapat diubah, itu benar, namun memerlukan waktu. Tidak mungkin menanam diwaktu badai datang. Sama saja orang tertidur sambil berjalan. 

Kamis, 16 Mei 2013

Relativisme Mata


Jika ingin melihat jangan merasa melihat.

Saya sudah melihat sesuatu aneh terjadi. Sewaktu saya ada undangan di hari minggu pagi di Monas, Jakarta Pusat. Terasa persiapan pagi itu telat. Jadi waktu itu kita berlari bersama, agar tidak ketinggalan acara "terapi tertawa." Dari rasa ingin tahu, saya menyempatkan diri walau terhitung sangat pagi. Mungkin hanya aku saja dan teman terbangun pagi itu. Sesampai di depan pagar Monas banyak sudah orang-orang lalu lalang. Ternyata kita merasa saja sangat pagi di Jakarta ini.

Setiba pagar luar monas, kita berdua mencari jalan masuk. Sulit juga bila salah turun bis sehingga tak harus berputar-putar mencari jalan masuk. Terlihat juga gerbang Monas terbuka. Sela kita ingin masuk yang jarak 20 meter lagi, terlihat penumpang Metro Mini turun melompat. Anehnya orang tersebut langsung berlari bukan ke tempat pintu Monas, justru menembus ke pagar Monas. Ternyata saya dan teman saya melihat dengan jelas apa yang terjadi. Karena kita sambil berlari kita pun mengejarnya. Tanpa kekuatan untuk bisa mengejar, manusia itu terlihat menghilang. Apakah ada manusia dapat tembus tembok? Waktu itu kita sangat terkesan. Tapi aku selalu menganggap itu adalah makhluk demensi lain.

Bisa saja dia tidak terlihat oleh orang lain namun terlihat oleh kita. Saya nonton televisi acara Dunia Lain. Ternyata peserta tiba-tiba kesurupan. Kamera tidak telihat apa-apa. Penonton ingin melihat apa pun. Setelah disadarkan wanita itu oleh paranormal dari kesurupan. Ternyata sebelum kesurupan ada yang mengajak perginya yaitu nenek-nenek. Orang sekitar berserta paranormal pun tidak melihat nenek tersebut hadir.
"Kamu jangan disini." Nenek itu melarangnya disini. 
"Tidak! Saya sedang ada acara Dunia Lain. Saya harus ada di sini." Jawab peserta itu. Setelah itu dirinya tak sadarkan diri. Namun penonton melihat adalah kesurupan. Paranormal pun yang terbiasa melihat hal metafisis ternyata tidak melihat. Ada apa dengan mata? 

Apa yang terlihat, tidak untuk orang lain. Begitu sudah merasa melihat lalu menghilang. 

Rabu, 15 Mei 2013

Kegelapan Sumber Pengetahuan

Berjalan malam lagi. Tanpa ada sinar. Keinginan ku sudah membakar. Menelan kembali sepi melangkah. Jejak tua malam tak sirna jua. Gairah apa melangkah ku cepat. Kaki luruh lurus. Trotoar ini latihan otak kanan, kiri ku. Fokus pada langkah atas trotoar. Tak perduli langkah yang lain. Aku fokus pada langkah ku lagi. Aku tak mau berpikiran jauh. Ku sibuk memerhatikan langkah-langkah kaki ku. Mereka perhatikan tak apa. Perjalanan jalan ini sangatlah umum mereka bisa menganggap ku apa saja. Mata mereka melupakan diri mereka. Pendengaran mereka tak mendengar suara mereka. Malam mereka manakutkan hati mereka. Mengapa harus takut? Mengapa tidak berdoa? Mengapa? dan Mengapa? Tak bersyukur, menikmati kegelapan. Dada tidak keruh, mata tidak sakit, pikiran menjadi ke dalam diri. Apa yang dirasakan, apa tidak mesti dilakukan, semua akan tahu dan tahu dalam kegelapan.

Selasa, 14 Mei 2013

Malam Penampakan

Aku sedang suntuk dan keluar dan menemui halaman rumah. Ada nenek ku juga sepupu sedang menonton televisi. Mengapa aku beranjak untuk keluar, dan setelah keluar ternyata masih rintik hujan dari tadi sore. Aku tidak tahu apa yang terjadi saat aku masuk kembali melewati mereka saja. Kaget aku dikejutkan nenek ku bertanya,"siapa tadi yang mengikuti kamu!? Teman kamu ya!?" Aku dengan santai berkata,"tidak ada siapa-siapa." "Jangan bohong! Tadi nenek lihat ada dibelakang kamu mengikutin. Itu siapa!?" Wajah nenek ku menegang. Aku lihat juga sepupu ku ketakutan. Aku bertanya padanya,"memang kamu juga melihat?" "Iya! Memang tadi siapa? Bawa teman dari mana?" 

Rupanya mereka memerhatikan aku ada yang mengikuti. Sedang aku tidak tahu. Keluar masuk rumah biasa saja. Pristiwa luar biasa itu nampak terlihat, namun wajahnya menoleh ke tembok sambil berjalan cepat. Walau begitu mereka melihat itu adalah wanita dari pakai motif bunga. Berjalan membelakangi dengan wajahnya menghadap ke tembok. Lalu siapa itu? Aku juga tidak tahu. Memang ditempat tinggal nenek ku ada menempati. Setelah jalannya diperhatikan mereka ternyata menembus tembok. Gempar satu rumah. Sedang di rumah itu hanya ada empat orang, dan satu lainya sedang tidur. 

Wanita yang aneh mengapa menampakkan diri depan mata mereka lalu tembus ke tembok. Aku ingin melihatnya juga. Aku yakin itu dimensi-dimensi bukan manusia. Banyak makhluk disekitar kita. Memang mereka memerhatikan, seperti mereka kita ingin perhatikan. Aku ingin menemui mereka, tapi untuk apa melihatnya? Apa lagi menemui, untuk apa? Aku anggap dunia lebih banyak keindahan dalam diri manusia. Ada yang bergerak di dalam diri, itulah penampakan sejati. Terlupa ada gerakan aneh dalam pikiran dan dada.