Sabtu, 18 Mei 2013

Intuisi Dalam Bertaruh


Mata tertutup tiba gambaran deras memberi bayang-bayang terjadi, dan sangat kuat sekali nampak dibenak.

Ramalan dapat berasal dari mimpi. Tiba-tiba ada namun hal itu terjadi tanpa dipinta. Hal itu termasuk pertanda. Aku mengalami secara tiba-tiba dipandangan muncul sesuatu. Kemunculannya tanpa dipinta dan kuat sekali dihadapan mata. Sehingga kemana pun aku pergi pandangan itu ada. Namun intuisi dalam keadaan sedang berlangsung. Orang biasa menyebutnya pandangan dalam bahasa Ingris vision diterjemahkan dapat mengetahui apa saja terjadi. Harus diingat juga ada keterbatasan, karena info di dalam pikiran kadang penuh dengan pemikiran-pemikiran. Rehat sejenak penting sekali untuk mengetahui kebenarannya.

Vision terhadap masa depan tak terditeksi. Spekulasi dalam pikiran pun dikerahkan untuk mengetahui masa depan. Hasilnya banyak kegagalan dan jauh dari pemikiran itu sendiri. Teman ku ada yang bertaruh untuk judi bola, ternyata apa yang dipikirkan bukan kesuaian. Sekali lagi dilakukan untuk memenangi pertaruhan permainan justru banyak kalahnya. Mengapa? Alasannya sederhana, masih memakai pemikiran bersifat pengolahan secara matematis, logis. Sebab, banyak diluar analisis yang belum masih diperhitungkan walau pun sudah dengan detail. Penjudi sering sekali menggunakan pemikiran logis, matematis, dengan demikian dapat diperkirakan tingkat permainan dimenangkan 70%. Berkali-kali hal ini dipakai ternyata diantaranya banyak kegagalan. Mereka dengan mengatakan secara jelas,”ada sesuatu yang tidak bisa diprediksi.”

Disetiap kekalahan pasti ada kekeliruan, dengan anggapan ramalan hanyalah ramalan. Walaupun secara arti ramalan sesungguhnya tidak memakai analisa logis, atau pun matematis. Semua bersifat spekulatif dan diyakini karena sebelumnya terbukti. Apakah dengan meramal dapat mengetahui kemenangan? Aku telah menguji dalam pertaruhan di dalam permainan sepak bola.

Pertaruhan 300ribu rupiah, dan itu saya menggunakan probalitas. Uang yang saya mainkan tidak sekaligus, karena ada beberapa pertandingan saya pisahkan. Dalam pertandingan pertama saya bernafsu untuk memenangkannya. Sehingga saya hanya memegang tim yang terlihat kuat . Taruhan pun didealkan dengan berharap menang dengan skor telak. Ternyata permainan diluar dari perkiraan. Ini mencerminkan apa anggapan  dapat kemenangan dengan mudah malah sebaliknya.

Waktu itu saya kalah 100ribu rupiah.  Permainan bola lainnya saya pertaruhkan lagi, kali ini saya menggunakan metode berlainan bukan hanya menggunakan kekuatan tim diatas kertas namun ditambah lagi dengan ramalan. Cukup sangat mistis bila didengar menggunakan ramalan, namun hal tersebut sangat sederhana sekali. Metode ramalan ini cukup bermodalkan ketenangan. Setelah pertandingan selesai saya mendapatkan uang dua kali lipat dan menutup kerugian sebelum.

Pada pertandingan selanjutnya saya menggunakan metode ketenangan lagi tanpa egois dan bertaruh dengan semangat. Percobaan kedua kali ini berhasil dan saya mendapatkan uang. Satu malam biasanya ada beberapa pertandingan sepak bola. Pada pertandingan terakhir saya menggunakan metode yang sama, ternyata uang saya berubah menjadi tiga kali lipat, dengan nilai 450ribu.

Bila Anda tertarik akan judi pastinya Anda mempunyai cara tersendiri untuk memenangkan pertandingan. Saya sarankan bila bermain secara logis, dan matematis, masih terlalu dini untuk memenangkan pertandingan. Sebab, banyak faktor eksternal yang belum terditeksi oleh pikiran. Nyatanya orang yang selalu kalah adalah orang yang yakin, disebabkan otak kiri sebagai kalkulasi dan otak kanan sebagai hayalan masih masih dikunci oleh ego yang bernama keyakinan. 

Anda berharap besar sehingga menjadikan Anda meyakini satu keputusan atas pertaruhan adalah konyol. Dimana pun keyakinan adalah bersifat subyektif dan sulit mendapat informasi secara intuitif. Manusia pasti memiliki keyakinan dan optimistis, kebanyakan dari mereka terlihat serakah. Akibatnya wajar kesalahan-kesalahan besar yang sulit dijadikan pelajaran. Karena contoh dari pelajaran jangan menggunakan pertaruhan yang besar. Bila yang kail kecil bisa dapatkan ikan besar mengapa harus dengan kail yang besar. Pada umumnya Anda harus realistis, kail yang besar untuk ikan yang besar. Anda juga harus belajar melatih intuisi Anda agar pilihan Anda tepat.

Pikiran butuh diistirahatkan, dan santai untuk mendapati kebenaran yang akan terjadi. Santai dan santai, maka akan muncul, melihat. Lakukan dengan menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar