Mimpi pagi ini tidak menyenangkan. Aku lihat kamar belakang
keluar air. Teriak orang yang aku tidak kenal mewarnai. Air membawa tanah dari
bawah lantai. Terbangunlah aku dengan ada teriak orang asing tiba-tiba. Jeritan
tak pernah aku dengar sebelum. Mimpi buruk membangunkan aku dari dingin pagi
ini. Setelah terbangun aku langsung melihat kamar dibelakang ternyata tidak ada
apa-apa. Kondisi mental tidak begitu baik. Beberapa hari ini aku tidak berniat
untuk makan. Tadi malam hanya minum air putih saja. Indera perasa sudah
aktivasi lagi. Perasa ku mulai mengetahui apa yang akan terjadi dikarenakan
tidak makan. Pikiran ku sebenarnya instropeksi tentang kondisi diri sendiri.
Apa tujuan ku melakukan ini semua? Aku ingin mendapatkan uang lebih banyak.
Mimpi kali ini silih berganti dengan tempat-tempat asing
yang aku sendiri tidak bisa digambarkan dengan jelas. Ada pembimbicaraan aku
tidak mengerti bahasa mana. Aku dalam mimpi ini tidak bisa berbicara selain
mengamati saja. Teriakan keras membangunkan aku. Tak ada suara untuk
menanggapinya. Sebelum suara itu histeris air sudah ada dalam kamar belakang.
Isi kamar berisi buku-buku. Air keluar dari kamar. Aku khawatir air membasahkan
buku-buku. Karena teriakan bangun tidur ku tersentak membuka mata. Mimpi yang
buruk.
Terdengar suara di atas rumah adanya gesekan. Ditalang rumah
ini terdengar orang sedang membersihkan. Mungkin suara diluar sana mempengaruhi
mimpiku. Aku tidak perdulikan selain urusan pagi ini dengan mandi dan mencuci
pakaian. Di sore hari cuaca mendung, sekilas air hujan tanpa lebat, setelah
beberapa menit deras air hujan. Awal mulanya biasa saja menanggapi sudah sering
dan tidak ada masalah. Tidak ada lima menit berlangsung bocor rumah di dapur,
itu biasa sering terjadi. Semakin lama lebat air hujan membuat banjir di
belakang rumah. Tepatnya di daerah dapur. Air jatuh tidak biasanya. Ini
sepertinya ada penutupan langsung. Aku keluar dan melawati tempat tentang
dengan rumah yang baru dibangun ternyata benar. Talang belakang menuju kebelakang
ke sisi kanan tempat tanah kosong kini ditutup. Pagi dengan mimpi buruk adalah
benar.
Doa di malam hari biasa aku selalu dialog dengan jiwa ku.
Terima kasih dalam doa ku kepada jiwa ku. Karena petunjuk tidak mungkin
didapatkan bila saja tidak ada komunikasi antara jiwa dan kesadaran. Dialog
kepada diri sendiri sendiri adalah pujian bahwa telah membantu jasad
menyelamatkan hidupnya. Sedikit sekali jasad berkomunikasi dengan jiwa, sedikit
pula petunjuk pada diri sendiri untuk dapat menyadari. Jiwa pengetahuan luar
biasa, menghasilkan intelektual, emosional. Pengolahan jiwa membutuhkan
konsistensi. Membutuhkan kerelaan mengosongkan perut, pikiran, perasaan. Jiwa
dapat dijadikan sumber petunjuk untuk mendapatkannya memerlukan pengorbanan
diri juga waktu yang panjang.
Bermimpi sering aku pesan jika kondisi pikiran tidak
mendapatkan jalan keluar. Istirahatlah aku dengan rilex. Masalah dengan tiada
ada titik temu aku tenangkan dan serahkan kepada mimpi. Sering kali mimpi
memberikan gambaran yang menurut ku tidak sesuai dengan penyelesaian yang aku
mau. Contoh dalam kondisi keinginan bagaimana mendekati seseorang dan di dalam
mimpi diberikan gambaran perpisahan. Pada kondisi itu berarti untuk beberapa
lama tidak dapat disatukan. Jangan harap bisa dipersatukan sebab kondisi atau
waktu yang tidak sesuai.
Waktu tidak sesuai? Semua wujud memiliki waktu. Tidak ada yang
selamanya. Ada waktu pertemuan dan ada waktu perpisahan. Gambaran dalam mimpi
mengajarkan bahwa untuk waktu tertentu adanya perpisahan. Bila bersatu pasti
mengalami konflik yang tidak terbayangkan sebelumnya. Secara intelektual pasti
akan menentang dengan prinsip bahwa manusia berhak melakukan segalanya. Prinsip
eksistensi manusia memang benar, namun ada kebenaran lain membuat eksistensi
harus selaras dan menyesuaikan. Manusia mengetahui tentang apa saja yang
terjadi, namun tertutupi oleh ego bahwa segalanya dapat diubah, itu benar,
namun memerlukan waktu. Tidak mungkin menanam diwaktu badai datang. Sama saja
orang tertidur sambil berjalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar