Mata terpejam melawan ruang kamar. Gangguan dari makhluk sudah terbiasakan. Aku masih sadari cerita orang tentang adanya ku mengalami. Kabarnya bila membacakan sesuatu yang berulang dapat memanggil jin. Apakah aku sudah gila memanggil mereka? Untuk apa? Pikiran kuno bersosialisasi dengan mereka. Teman terbaik adalah pikiran gelap. Hati gelap melepas keadaan. Berteman pada pikiran gelap sungguh menenangkan. Tidak mesti memanggil mereka untuk datang, tidak diundang pun mereka kurang ajar datang mengganggu. Perhatikan hitam dari kejauhan dari belakang gereja banyak sekali keberadaan mereka. Aku tidak tahu mereka jahat atau baik. Aku hanya tahu mereka penghalang dari kondisi mental manusia. Mereka dapat menguasai kesadaran manusia.
Aku menemui orang dalam kondisi memang terpengaruh pada alam mereka. Ternyata manusia tersugesti oleh kata-kata mereka. Mereka terpengaruh, dan sudah menyamakan perkataan itu adalah kata hatinya. Aku merasa terpengaruh pada ketakutan. Aku terpengaruh pada cerita tentang mereka. Aku tidak perdulikan mereka berada. Aku sangat perduli pada kehidupan tanpa cahaya. Keheningan dalam hati. Gejolak kalut mereda, senyap menemui hadir. Sampai aku bertanya kepada diri sendiri,"aku mau apa?" Kondisi tenang, hening, tidak ada gelombang, hampa. jawaban kepada diri sendiri,"aku tidak ingin apa-apa lagi." Gelap menenangkan kondisi pikiran, isi dada ku tanpa ketukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar